Tragedi di balik sebuah kelucuan

Inilah…
Mungkin saking besarnya rasa “despair” yang melanda negri ini. Demi masa depan pekerjaan motor pun disuruh minum yang bukan minuman dia.
Nah, orang lain pun sampe ikut keliru memilih antrian.
Oh nooo… Tjuabpe deee™…
clipped from 222.124.164.132

Sungguh-sungguh Terjadi
24/05/2008 10:47:28
PAMANKU antre di SPBU. Semua orang yang melihat geli dan heran. Pasalnya, demi penggilingan padinya, pamanku memaksa motornya ”minum” solar. Mau bagaimana lagi. Pembelian dengan jerigen dilarang. Lucunya, ada juga yang ikut ngantre di belakang pamanku. Mungkin mengira antre premium!—(Kiriman: Amalia Taufiq, Panggungan RT 01 RW 32, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY 55291)-b.
blog it

Haha… “Sungguh-sungguh terjadi”…

Demi HIV (Hasrat Ingin Vivis), apakah Anda siap “memperjuangkannya”? Apalagi setelah lama antre. Jama’ah haji ini rupanya punya pengalaman lain…
clipped from 222.124.164.132

07/05/2008 08:19:49Saya sedang antre di depan toilet bawah tanah di Masjidil Haram, Mekah. Muncul seorang pria tinggi besar nerocos bicara dengan bahasa yang tidak saya mengerti. Mungkin dia mengatakan: ”Saya kebelet, maaf tidak antre”. Saya pun menjawab dengan bahasa yang pasti tidak dia mengerti: ”Monggo, Pak Dhe, panjenengan rumiyin!”. Dia mengangguk, tersenyum puas.— (Kiriman: Anwar Murhan (Jamaah Umroh), Jl Asahan 56, Perum Nogotirto 3, Gamping, Sleman, DIY)-z
blog it